Tuesday, June 27, 2006

What's the meaning of this?



sedih kalau begini jadinya....
ada orang nanya ke aku
wajar khan ketika aku nanya balik untuk apa bertanya padaku
tapi jawabnya malah pertanyaannya yang berulang-ulang
hmm semakin bingun
apa maksudnyaaaa....

What do you think about it????


hmm ketika ku jawab apa pertanyaannya
walaupun hati tak ikhlas karena apa maksudnya gak terjawab
dijawab balik "nanya ajah"
ugh... iseng banget
yah kalau nadanya iseng dan bercanda sih oke ajah
tapi kalau nadanya keukeuh (kata orang bandung)
khan jadi keki

akhirnya kutanya pada suhu yang tau menahu akan pertanyaannya
dan ku copy pastein deh jawabannya itu
eeehhhhhh...
malah gak ada angin gak ada hujan
langsung nyolot aja hal-hal yang gak ngenakin hati

ugh... bukannya berterima kasih atas jawaban pertanyaan yang sudah kucoba maksimal
malahan celoteh yang gak jelas yang di ungkapnya, pakai tanda seru pula
hmmm sedih dah gua
nyesel
sebel

hmm dari sini
aku harus belajar akan sabar
ikhlas, dan tau akan arti ilmu persahabatan yang sejati
dan persaudaraan
kalau gak jelas benar-benar bisa jadi teman
leave it

sekali dijawab nyolot
gak akan ada yang ke dua kalinya
belajar dari hal yang pertama

InsyaAllah, kalau semua didasari dengan ilmu pasti akan baik hasilnya
baiknya kalau ingin mendapatkan informasi dari seseorang, jelasin dulu apa maksud dan tujuannya
biar sama-sama enak
perhalus diri dulu
baru menyuruh orang lain
jangan memulai kalau gak ingin terkena batunya :)


kalau ingin orang lain polite, lebih baik diri dulu yang polite :)

ini merupakan hal yang paling gak kusuka ... please

Cheeerrrssss

Thursday, June 22, 2006

Sesal

:(
meresapi pagi dengan kesendirian nan sunyi
mengharap sesuatu yang tak bisa kembali
mengisi waktu
mengisi canda
mengisi tawa
dengan ilmu
dengan cinta

semua tak akan terulang
bila tak dinyalakan api cinta yang membakar semua tekad
kini waktunya tiba
semua hanya perbedaan yang ada

Pagi kusambut dengan Snada
yang membawakan lagu sesal
terpikir akan penyesalan yang tiada tara
yang telah berlalu akan masa yang telah lalu dan terbuka

sesal itu akan selalu ada
bila tiada doa
tiada ikhlas
tiada mencoba

hanya kesabaran
jangan ada kemarahan
namun juga jangan membuat cela

biarlah waktu yang akan menjagamu
karena kau tak bisa ku jaga
sudah kucoba
namun ternyata tak bisa

kau masih dengan jalanmu
dan aku tidak bisa meninggalkan diriku

memang ada perbedaan
kadang bisa membuat satu
namun tak jarang pula itu membuat perpisahan

mulutku tak bisa menguak lagi
kebosanan yang berulang membuat kita renta
rapuh, rusak, dan tua

susah untuk tak mengingat
sangat mudah untuk di rasa
kala kecil harus benta
namun tua apakah harus renta?
tidak kataku
kecil, muda dan tua harus sama
penuh semangat
semangat memenuhiNYA
mari coba denganNYA
satu kata untuk mendapatkannya
tepat waktu
tepat waktu kecil, bermain
tepat waktu muda, mencari ilmu dan berjalan
tepat waktu tua, menunduk dan mempersiapkan diri

tepat waktu membuat bahagia
tak ada luka
tak ada yang dilukai
tak ada yang dikecewakan
tak ada waktu yang terbuang

teringat akan diriku
yang tidak tepat menyelesaikan tugas
yang ada hanya mengecewakan orang
dan malu karena tertinggal dari yang tepat waktu
yang ada hanya sesal, malu
tidak ada ketenangan
senyum pun jadi kecut
tak mewangi lagi
tak ceria lagi

walaupun ada ilmu yang tersembunyi
namun itu kecil
besar yang tepat waktu

janganlah sesal itu kembali
semoga aku tak terpikir untuk kembali
mari rangkai semua itu demi api
api yang akan membakar semangat cuci
cuci diri
cuci hati
untuk suatu hari nanti
untuk senyum yang abadi ;;)
tak perlu di paksa ataupun di cari
sadari
dan sadari
naluri anda sendiri

SNADA-sesal

kisah seorang tua
yang kini hidup sebatang kara
tiada sanak saudara
semua pergi meninggalkannya

terukir di wajahnya
penyesalan tiada tara
kehidupan di masa muda
penuh dengan noda dan dosa

tak akan kembali
saat saat yang pernah terjadi
kini tinggal hanya impian
kehidupan di masa silam

doa dan air mata
sebagai pelepas duka lara
mohon ampunan Yang Kuasa
agar berkah dan sejahtera

Monday, June 19, 2006

Sampai Menutup Mata-Acha Septriasa


Ketika pagiku datang
kudengarkan lagu bersenandungkan cinta
sambil bermain dengan si kecil yang sudah benta
akhirnya kudapatkan lagu cinta dari Acha

Wednesday, June 14, 2006

Gumpalan Awan Bertuliskan Allah Dan Muhammad

Wallahua'lam Bishawab ...
Aku akan berbagi email dengan teman-teman yang sempat mengunjungi blog ku ini. Ini ada email dari temanku S1 di Jogja. Temanku yang baik ini mengirimi aku email tentang "Gumpalan Awan Bertuliskan Allah dan Muhammad". Setelah aku membaca email ini, ilmu yang kuperoleh adalah "Segeralah berbenah diri, sebelum Allah menurunkan hukumannya karena aku yang banyak dosa. Sudah banyak peringatan dari Allah akan dosa-dosa yang kuperbuat."
Semoga teman-teman juga dapat mengambil hikmah yang baik dari email ini, amien. Hanya dengan husnudzan terhadap Allah dan terhadap yang berbagi email ini, insyaAllah hikmah baik dapat kita peroleh, amien.

Gumpalan Awan Bertuliskan Allah Dan Muhammad

Medan, WASPADA Online

Ratusan pelajar dan guru SMA Negeri 3 Jl. Budi Kemasyarakatan, Yos Sudarso Medan, heboh dengan munculnya gumpalan awan berbentuk tulisan Allah dan Muhammad dalam huruf Arab di angkasa pada Senin (24/4) sekira pukul 08:15.

Menurut Azhari, siswa kelas III IPS-2, seorang siswa yang turut menyaksikan gumpalan awan tersebut, saat itu baru usai upacara bendera. Beberapa siswa melihat ke atas sembari merasa heran akibat bentuk gumpalan awan yang pertama kali terlihat bertuliskan Allah. Namun tulisan Allah hanya terlihat beberapa detik dan lantas berganti dengan tulisan Muhammad dalam huruf Arab.

"Anak-anak yang pertama melihat tulisan itu langsung heboh dan menunjukkan kepada seluruh teman-teman. Kebetulan hampir seluruh siswa masih berada di lapangan, jadi semua turut menyaksikan dan tidak ketinggalan mengabadikannya dengan hand phone kamera, termasuk saya punya foto itu," ungkap Azhari seraya menunjukkan foto yang dimaksud.

Wakil Kepala SMAN 3 Medan Drs Emir Harahap ketika dijumpai Waspada kemarin, membenarkan hal itu. Bahkan Emir pun sempat menyaksikan gumpalan awan yang bertuliskan Allah dan Muhammad itu. "Seumur hidup baru kali ini saya melihat gumpalan awan membentuk tulisan Allah dalam huruf Arab dan berubah menjadi tulisan Muhammad. Tidak hanya siswa, para guru juga turut berhamburan ke lapangan menyaksikan kejadian langka itu," ungkapnya.

Percaya atau tidak, menurut Emir, kejadian seperti itu pernah terjadi pada musibah tsunami tahun 2004. Tulisan Allah pernah tertangkap foto dari satelit dalam peristiwa tsunami di beberapa negara pada Desember 2004. Berdasarkan keterangan yang Waspada peroleh dari Majalah Hikayah yang dicetak untuk edisi eksklusif Aceh disebutkan, ''jepretan hasil foto satelit digital yang diambil oleh sebuah perusahaan jasa satelit Globe Quick Bird tertangkap foto gelombang tsunami dengan tulisan mirip dengan kaligrafi Allah di pinggir pantai Srilanka."

Mohammad Fayzeen, seorang ulama Srilanka, manajer Pusat Studi Islam di Kolombo menyatakan, ''Tuhan telah menandatangani namaNya dalam musibah tsunami. Itulah tanda-tanda yang diberikan Tuhan untuk memperingatkan hukumNya yang banyak diabaikan manusia.

Emir Harahap tidak tahu apakah ini pertanda akan terjadinya sesuatu. "Tapi kami yakin ini petunjuk agar manusia kembali pada jalan yang benar," tambahnya. Sementara itu, seorang Satpam, Idris, juga menyaksikan tulisan di awan tersebut. Menurut Idris, munculnya gumpalan awan berlangsung sekitar 10 menit. "Kalau tulisan berbentuk Allah hanya terlihat sebentar. Mungkin karena anak-anak terlambat mengetahuinya dan tulisan sudah berganti dengan bentuk Muhammad," cetus Idris. (cded/caa/b02)(am)

Berikut ini gambar-gambar yang disampaikan (aku hanya me-rezize ajah :) ):

Gambar-01

Gambar-02

Gambar-03

Gambar-04

Gambar-05


Semoga ini dapat diambil manfaatnya, amien.
Apabila ada kesalahan, mohon maaf yang setulus-tulusnya. Niat hati mem-posting ini adalah untuk berbagi dan dengan husnudzan agar menambah kerja kita menabung kebaikan untuk bekal di akhirat dan untuk memperbaiki diri dari dosa yang telah ku lakukan. Tidak ada niat ku yang tidak baik. Semoga terlindungi dari keburukan, amien.

C u,
Any comment? Please ...

Kesempatan ...

Sebaiknya kita memanfaatkan semua kesempatan untuk berbuat baik se-banyak-banyak kesempatan yang diberikan Allah kepada kita. Apapun yang baik, jadikan ladang amal kita. Walaupun hal kecil, karena semua berawal dari yang kecil.
Jadi teringat ketika pertama kali masuk ke DT. Hmmm rapihnya sandal-sandal para santri baik ketika di masjid maupun ketika di luar masjid. Tidak ada sandal yang berceceran gak rapih. Indahnya kerpihan yang kulihat walaupun itu dari sandal. Karena jarang-jarang serapih itu di tempat yang umum.

AA Gym pernah dalam tausiyah-nya mengatakan: Jangan sia-siakan kesempatan beramal dengan berlambat-lambat atau mengabaikannya, kesempatan jarang datang 2 kali, sesungguhnya kesempatan itulah karunia yang membuka pertolongan Allah (Aa Gym)”.
InsyaAllah,
Amien ...

Friday, June 09, 2006

OST Heart

Numpang permisi....

Di sini kau dan aku
Terbiasa bersama
Menjalani kasih sayang
Bahagiaku denganmu

Pernahkah kau menguntai
Hari paling indah
Ku ukir nama kita berdua
Di sini surga kita

Bila kita mencintai yang lain
Mungkin kah hati ini akan tegar
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang

If you love somebody
Could we be this strong
I will fight this strong
Our love will conquer all
Wouldn't risk my love
Even just one night
Our love will stay in my heart
My heart

Aku dan suamiku beserta anak dan keluarga sudah terbiasa bersama di dunia ini. Menjalani kasih sayang, menikmati kebahagiaan ...

Hari-hari terasa berwarna warni...
Tak ingin itu semua berlalu begitu saja.
Mari kita untai jalan untuk kebahagiaan yang abadi
menyusuri jalanNYA

Agar kelak kita pun bersama jua
berbahagia bersama kembali
menjadi pangeran dan bidadari di surgaNYA
kita nikmati surgaNYA
amien ya rabbal 'alamien

Kita tak akan bisa mencapainya bila mencintai yang lain
Cinta kita hanya untuk Allah 'Azza Wa Jalla semata
Apapun yang kita lakukan hanya mengharap ridha NYA
Allah Maha Penyayang
Allah Maha Pengampun

Kalau kita mengingkariNYA
Wallahu a'lam bishawab

Mari suamiku
Mari anakku
Mari saudaraku
Kita untai jalan menuju surgaNYA
Mari kita berjuang
Agar kita bersama kembali

Cobaan, godaan duniawi akan selalu ada
Semoga kita dapat berlaku adil
Untuk hidup kita
Kebahagiaan sesungguhnya

Let's

Renungan Diri

Aku ingin lebih baik dan lebih baik lagi kehidupanku ...
Aku ingin benar-benar memaknai arti hidup sesungguhnya.
Aku ingin kembali ke fitrah jalan sebenarnya.
Aku ingin mencari jalan menuju surga NYA.

Aku ingin lebih baik lagi ...
Aku ingin bertaubat atas kesalahan yang selalu diperbuat.
Aku ingin orang memaafkan kesalahanku.
Aku ingin membahagiakan orang lain.

Aku ingin lebih baik lagi ...
Aku ingin Allah memaafkan segala kesalahan, kealpaan, dan kecuranganku.
Aku ingin berjalan lurus, sederhana, dan tidak menyusahkan orang lain.
Aku ingin berkumpul di surgaNYA bersama dengan orang tua, suami, anak dan ahli surgaNYA.
Aku ingin ...

Dengan banyaknya keinginan yang harus kuperoleh, kupenuhi dan kuperjuangkan. Aku harus mulai darimana???
Pertanyaan seperti itu muncul berkali-kali, ketika kesekian kali aku diberi kesempatan untuk menyadari arti hidup. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah Allah beri hingga saat ini. Ya Allah kuatkan dan beri aku petunjukMU untuk dapat menyusuri jalanMU. Amien.

Entah apa pendapat orang lain yang pernah mengenalku ataupun yang sedang mengenalku. Mungkin ada yang akan mentertawakanku ...
Ada yang mendukungku ...
Ataupun ada yang mengikutiku ... :D
Mari berusaha ke arah yang lebih baik lagi,
Memaknai hidup yang sebenarnya.

Sudah beberapa kali terakhir ini aku mengikuti taushiyah Aa Gym, yang membuatku jadi INGAT dan ingin kembali kepadaNYA dengan cara yang terbaik. Agar aku mendapatkan yang terbaik. Ketika aku membaca buku AA Gym Apa Adanya, banyak nilai yang kuperoleh. Terutama mulaialah dari diri sendiri dan mulailah dari hal yang kecil.
Semoga aku dapat istiqamah, amien.

Ya Allah yang Maha Pengampun,
Ampunilah segala kesalahan yang ada pada diri Hamba.

Wahai manusia di muka bumi ini ...
Yang pernah tersakiti olehku,
Yang pernah ku benci,
Yang pernah ku beri ketidak adilan,
Yang mungkin hutangku belum ku bayar,
Dengan kerendahan hati dan ketulusan ...
Aku memohon maaf atas semua.
Semoga maaf itu aku dapatkan, hingga aku dapat menjalani hidupku dengan tenang dan penuh maaf ...

Ada kutipan dari buku yang kubaca, syair nasyid "Astaghfirullah" yang AA Gym ciptakan karena keteduhan seorang kiai.

Astaghfirullah rabbal baraya
Astaghfirullah minal khataya

Hidup di dunia sebentar saja
Sekadar mampir sekejap mata
Jangan terpesona
Jangan terpedaya
Akhirat nanti tempat pulang kita
Akhirat nanti hidup sebenarnya

Barangsiapa Allah tujuannya
Niscaya dunia akan melayaninya
Namun siapa dunia tujuannya
Niscaya 'kan letih dan pasti sengsara
Diperbudak dunia sampai akhir masa

Kasih sayang Allah Maha Mempesona
Betapa pun kita mengkhianati-NYA
Tiada terputus curahan nikmat-NYA
Selalu dinanti kembali pada-NYA
Selalu dinanti bertaubat pada-NYA

Allah melihat, Allah mendengar
Segala sikap dan kata kita
Tiada nan luput satu pun jua
Allah takkan lupa selama-lamanya
Allah takkan lupa selama-lamanya
Ingatlah maut yang pasti menjemput
Putuskan nikmat dan cita-cita
Tiada tertolak tiada tercegah

Bila ajal tiba pun berakhir sudah
Bila waktu hidup berakhir sudah

Tubuhpun kaku terbungkus kafan
Tiada guna harta pangkat jabatan
Tinggallah penyesalan
Menanti peradilan yang menentukan
Menanti peradilan yang menentukan

Wahai sahabat cepatlah taubat
Karena ajal kian mendekat
Takutlah azab yang mengerikan
Siksa jahanam sepanjang zaman
Siksa jahanam sepanjang zaman

Allah pengampun penerima taubat
Walaupun dosa sepenuh jagat
Wahai sahabat cepatlah taubat
Karena ajal kian mendekat
Karena ajal kian mendekat.


Wallahu a'lam bishawab...

Sadarilah

Sadarilah Hai Kawan
http://mail.informatika.org/~rinaldi/Koleksi/
Resonansi/Kawan,%20Guncangkanlah.htm


Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang harus dia lakukan.

Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun. Jadi, tidak akan ada gunanya lagi menolong si keledai. Ia pun mengajak para tetangga untuk membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyiramkan tanah ke dalam sumur. Biarlah sumur itu menjadi kuburan si keledai, pikir petani tua itu.

Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis, meringkik penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Tak ada suara apa pun. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan, dan tak ada lagi suara apa pun, karena penasaran, si petani melongokkan kepala. Dan ia tercengang melihat apa yang terjadi.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!

~~~~~~~~~~~~~~

Kawan, kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, dan lainnya) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" tadi dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah! Never give up! Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik!

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan:
(1) Bebaskan dirimu dari kebencian,
(2) Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan,
(3) Hiduplah sederhana,
(4) Berilah lebih banyak,
(5) Berharaplah lebih sedikit, dan
(6) Tersenyumlah, bukalah hatimu untuk cinta dan kasih.

Apa pun yang menderamu, kesedihan, nestapa, guncangkanlah, jadikan alas kaki, pijakan, untuk melampauinya.

Let's never give up. Raise the real live with our strong thought and energy.

Thursday, June 08, 2006

Hati adalah Kunci

Kisah Segenggam Garam

kuperoleh dari http://mail.informatika.org/~rinaldi/Koleksi/

Pada cerita ini, ingin kusampaikan bahwa:
Hati adalah Kunci.
Kenalilah arti kebahagiaan sesungguhnya.
Janganlah kegagalan yang kita peroleh meracuni semua bentuk kehidupan kita.
Andaikan kita gagal di dunia, janganlah membuat kita gagal di akhirat kelak.
Pahami betul arti hidup di dunia ini, dan arti hidup di akhirat kelak.

Dahulu kala, hiduplah seorang lelaki tua yang terkenal saleh dan bijak. Di suatu pagi yang basah, dengan langkah lunglai dan rambut masai, datanglah seorang lelaki muda, yang tengah dirundung masalah. Lelaki itu tampak seperti orang yang tak mengenal bahagia. Tanpa membuang waktu, dia ungkapkan semua resahnya: impiannya gagal, karier, cinta dan hidupnya tak pernah berakhir bahagia.

Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan teliti dan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Dia taburkan garam itu ke dalam gelas, lalu dia aduk dengan sendok, tenang, bibirnya selalu tampilkan senyum.

"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya?" pinta Pak tua itu.

"Asin dan pahit, pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah ke tanah.

Pak Tua itu hanya tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya ini berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan beriringan, tapi dalam kediaman. Dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, masih dengan mata yang memandang lelaki muda itu dengan cinta, lalu menaburkan segenggam garam tadi ke dalam telaga. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga, yang membuat gelombang dan riak kecil. Setelah air telaga tenang, dia pun berkata,

"Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah".

Saat tamu itu selesai meneguk air telaga, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?"

"Segar," sahut tamunya.

"Apakah kamu masih merasakan garam di dalam air itu?" tanya Pak Tua lagi.

"Tidak," jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di tepi telaga.

"Anak muda, dengarlah.
Pahitnya kehidupan seumpama segenggam garam, tak lebih dan tak kurang.
Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah atau tempat yang kita miliki. Kepahitan itu anakku, selalu berasal dari bagaimana cara kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita.
Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang boleh kamu lakukan: lapangkanlah dadamu untuk menerima semuanya.
Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.
Luaskan wadah pergaulanmu supaya kamu mempunyai pandangan hidup yang luas.
Kamu akan banyak belajar dari keleluasan itu."

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasihat.

"Hatimu anakku, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar di hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

Bagi yang pernah merasakan kegagalan dan hampir putus asa, pahamilah kisah ini.

Aku Biasa-biasa Saja

Disini aku ingin berbagi mengenai suatu cerita yang menarik untuk kita-kita orang tua dan sebagai diri sendiri dalam memandang fenomena diri dan anak. Aku peroleh dari suamiku yang katanya dari
http://mail.informatika.org/~rinaldi/Koleksi/
Artikel/Aku%20Biasa-biasa%20Saja.htm


Begini kisahnya:

Tahukah anda, apa yang paling dibanggakan orang tua dari anak-anaknya? Boleh jadi adalah kecerdasan scholastic, seperti matematika, bahasa, menggambar (visual), musik (musical), dan olahraga (kinestetik).

Tetapi, pernahkah kita membanggakan jika anak kita memiliki kecerdasan moral, kecerdasan intrapersonal, atau kecerdasan interpersonal?

Rasanya jarang, sebab ketiga kecerdasan yang terakhir hampir pasti uncountable, tidak bisa dihitung, dan sayang sekalin tidak ada pontennya (nilainya) di sekolah, karena di sekolah hanya memberikan penilaian kuantitatif.

Ada sebuah cerita tentang seorang anak, sebut saja namanya Fani (6,5 tahun), kelas I SD. Ia memiliki banyak sekali teman. Dan ia pun tidak bermasalah harus berganti teman duduk di sekolahnya. Ia juga bergaul dengan siapa saja dilingkungan rumahnya. Ada satu hal yang menarik saat ia bercerita tentang teman-temannya.

"Bu, Ifa pinter sekali lho, Bu...! Pinter Matematika, Bahasa Indonesia, Menggambar....pokoknya pinter sekali....!" katanya santai. Vivi juga pintar sekali menggambar, gambarnya bagus ...sekali! Kalau si Yahya hafalannya banyaaak... sekali!"

Ya memang fani senang sekali membanggakan teman-temannya. Ketika mendengar celoteh anaknya ibunya tersenyum dan bertanya, " Kalau mbak Fani pinter apa?" Ia menjawab dengan cengiran khasnya," Hehehe...kalau aku, sih, biasa-biasa saja".

Jawaban itu mungkin akan sangat biasa bagi anda, tetapi ibunya tertegun, karena pada dasarnya fani memang demikian. Ia biasa-biasa saja untuk ukuran prestasi scholastic.

Tapi coba kita dengarkan apa cerita gurunya, bahwa Fani sering diminta bantuannya untuk membimbing temannya yang sangat lamban mengerjakan tugas sekolah, mendamaikan temannya yang bertengkar.

Bahkan ketika dua orang adiknya, Farah (4,5 tahun) dan Fadila (2,5 tahun) bertengkar. Fani langsung turun tangan. "Sudah..! sudah, Dek! sama saudara tidak boleh bertengkar, Hayo tadi siap yang mulai?" Adiknya saling tunjuk."Hayo, jujur ...1Jujur itu disayang Allah..! Sekarang salaman ya... saling memaafkan".

Pun ketika suatu hari ia melihat baju-baju bagus di toko, dengarlah komentarnya!

"Wah bajunya bagus-bagus ya Bu? Aku sebenarnya pengin, tapi bajuku dirumah masih bagus-bagus, nanti saja kalau sudah jelek dan Ibu sudah punya rezeki, aku minta dibelikan ..."

Ibunya pun tak kuasa menahan air matanya, subhanallah anak sekecil itu sudah bisa menunda keinginan, sebagai salah satu ciri kecerdasan emosional.

Saya sebenarnya ingin berbagi cerita tentang ini kepada anda, karena betapa banyak dari kita yang mengabaikan kecerdasan-kecerdasan emosional seperti itu. Padahal kita tahu dalam setiap tes penerimaan pegawai, yang lebih banyak diterima adalah orang yang mempunyai kecerdasan emosional walaupun dari sisi kecerdasan scholastic adalah BIASA-BIASA SAJA.
Kadang kita merasa rendah diri manakal anak kita tidak mencapai ranking sepuluh besar disekolah. Tetapi herannya, kita tidak rendah diri manakala anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang egois, mau menang sendiri, sombong, suka menipu atau tidak biasa bergaul.

Maka ketika Fani mengatakan "AKU BIASA-BIASA SAJA", maka saat itu ibunya menjawab "Alhamdulillah, mbak Fani suka menolong teman-teman, tidak sombong, mau bergaul dengan siapa saja. Itu adalah kelebihan mbak Fani, diteruskan dan disyukuri ya..?" Ya... ibunya ingin mensupport dan memberikan reward yang positif bagi Fani. Karena kita tahu anak-anak kita adalah amanah dan suatu saat amanah itu akan diambil dan ditanyakan bagaimana kita menjaga amanah. Sebagaimana doa kita setiap hari agar anak-anak menjadi penyejuk mata dan hati.

Sudahkah kita mencoba untuk menggali potensi-potensi kecerdasan emosional anak-anak kita? Kalu belum mulailah dari diri kita, saat ini juga.

=========
Hal ini cocok sekali dengan apa yang ingin aku sampaikan. Tetapi kadang aku tidak memiliki keberanian untuk berkata jujur tentang hal ini kepada lingkungan. Aku pernah mengalami dua lingkungan yang berbeda, satu yang termasuk "BIASA BIASA SAJA" dan satunya lingkungan yang memiliki kecerdasan scholastic. Ternyata memang berbeda. Alangkah baiknya untuk seimbang diantara keduanya. Kalau lingkungan BIASA BIASA SAJA cenderung mau berbagi dan mengerti akan kondisi orang lain dan cenderung tidak sombong atau merendahkan kelebihan orang lain (Lihat saja contohnya si Fani diatas, dia dengan jujur mengakui kelebihan-kelebihan orang lain). Tetapi untuk sebagian orang yang memiliki kelebihan kecerdasan scholastic akan cenderung egois, tidak peka lingkungan, mau menang sendiri, tidak mau tau orang lain, menganggap orang lain itu bodoh dan tidak sepadan dengan dirinya, dan susah menerima kelebihan orang lain (maaf kalau ada yang merasa).
Hmm itu yang pernah kulihat dan kurasa. Memang orang akan berbuat sesuai dengan pemahaman ilmu yang dimiliki, oleh karena itu, marilah kita seimbangkan ilmu yang kita miliku dari ilmu yang scholastic dan ilmu yang biasa-biasa saja, agar hidup kita lebih bermanfaat bagi diri dan lingkungan, bagi dunia dan akhirat. Kita ciptakan indahnya dunia.....

Let's...

Friday, June 02, 2006

Warna Warni …

Pagi … Kuning
Matahari bersinar
Aktivitas tersebar

Siang…Terang
Matahari di atas kepala
Aktivitas bergambar

Malam…Hitam
Istirahat menjelang
Di pandu kelam

Kehidupan fana alam
Ancam kehidupan kelam


my inspiration

Dalam kehidupan sehari-hari kita pastinya mengalami rotasi kehidupan, kadang diatas dan kadang di bawah.

Pagi Aurel

Ketika pagi tiba
Sang matahari menyapa
Alhamdulillah Aurel panjatkan pada Allah
Tidurku terbangun, menikmati indahnya pagi di alam fana

Tangan mungilnya menyambut tanganku
Telunjuk jaripun dimainkan
Halaman depan diraihnya

Sapu sembunyi pun ditunjuknya
Pinta jambu pun diarahkannya

Pohon Jambu 196B


Hmmm...
Pendek, sedang dan panjang
Satu persatu dicobanya

Sapu yang ada


Jariku diambilnya
sampah halaman pun ditunjukinya
akupun mengambilnya



Halaman kami

Jariku diambilnya
menuju Fathan, dan ami

Siapa yang mengajarinya???

Ternyata dia belajar dari kebiasaan pembantunya. Dia mulai belajar dengan memahami lingkungan. Alangkah bahagianya hatiku dia sudah mulai peka lingkungan ... Ingat, selain kita hidup sebagai individu kita juga hidup di masyarakat, so berbagilah dan bersosialisasilah positif sedini mungkin.

Thursday, June 01, 2006

Hujan Sore Hari

Ketika Bandung di guyur hujan sore hari. Hmm sampah-sampah yang menumpuk dimana-mana bagaimana yaah :-?
Ayooo bagi pecinta Bandung dan yang bangga dengan kota Bandung, peduli sampah! :)>-
Buktikan kecintaanmu pada Bandung, jadi gak malu dengan kotamu :) Salah satu gambar yang diperoleh dari PR.

SEORANG warga menggunakan potongan kayu saat membakar sampah yang menggunung karena tidak terangkut, di bawah jembatan layang ("fly over") Kiaracondong Bandung, Selasa (16/5). Pembakaran ini terpaksa dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang mulai menyita badan jalan meski asapnya menyebar dan mengganggu pernapasan.*M. GELORA SAPTA/"PR"

Terlintas sampah, terlintas juga keadaan di Jogja. Hmm temenku mengabariku 'Jogja hujan deres banget cher, kasihan mereka yang ada di tenda pengungsian'. SMS dari temenku yang lain 'Jogja tercinta kita hancur'. Belasungkawa untuk Jogja ... Tapi hidup harus berjalan terus, berikanlah kebaikan pada kami semua, amien.

Semoga penderitaan akibat gempa, semua yang jadi korban, dan yang kehilangan sanak saudara, rumah, harta benda, segera teratasi. Berikanlah yang terbaik untuk kami semua ya Allah.
Dan semoga orang yang saudaranya terkena bencana sedang dirinya lagi di luar negeri, dapat segera sadar dan tidak menyalahkan berita yang sebetulnya ada. (Sadar woy sadar, jangan nyalahin orang seenaknya ....)
Dan satu lagi, semoga sampah di Bandung segera teratasi, agar akibat buruk dari sampah yang menumpuk tidak terjadi.

Ok, ok... bye...

Cerah Minggu pagi menuntunku ke DT

Setelah melihat bencana di Jogja, membuatku sering merenungi dan berfikir, mungkinkah ini karena kesalahan dan dosa manusia-manusia di bumi Indonesia ini yang sudah bertumpuk? Mungkinkah ini laknat Allah? Apakah ini tanda-tanda menjelang kiamat? Banyak kegalauan dan pertanyaan di hati :-/ :-?
Akhirnya Minggu cerah di daerah gerlong, menuntun langkahku dan keluargaku berjalan ke DT (ta'lim pagi di tempat AA Gym), begitu juga siangnya, kami mendatangi DT kembali bersama artis 'Kiamat Sudah Dekat', Deddi Mizwar, untuk mendengarkan tausiah Aa Gym dan penjelasan mengenai gempa tektonik oleh seorang ahli dari Badan Meteorologi dan Geofisika.

Papa 'nd mama Aurelia :)

Ada beberapa hal yang diperoleh dari tausiah dengan Aa Gym selama hari Minggu ini, diantaranya yaitu:
Ada lima JANGAN yang sebaiknya dikuasai oleh seorang wanita:
* JANGAN panik
* JANGAN emosional
* JANGAN tergesa-gesa
* JANGAN melankolis
* JANGAN putus asa kepada Allah

Identitas Wanita salah satunya adalah kelembutan. Dengan kelembutan seorang istri terhadap suami, akan menjadikan keluarga banyak kasih sayang, harmonis, terjauh dari pertengkaran dan suami beserta anak menjadi lebih bahagia. Dengan keharmonisan keluarga, akan membawa kebaikan bagi pertumbuhan anak, psikologis anak, dan juga bagi lingkungan. Hmm harus banyak belajar mengenai arti kelembutan seorang wanita dan sebagai istri, untuk membahagiakan keluarga, suami dan anak ... :)

Pada kesempatan terakhir ngaji pagi, teteh Ninih membacakan Al-Qur'an Surat Al-Furqan ayat 74: Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa." Kata beliau, ini bisa jadi do'a untuk mendapatkan jodoh terbaik dan memperoleh keturunan yang baik. Hal ini terkait dengan pertanyaan dari seorang mahasiswa mercubuana yang menanyakan kepada AA Gym, bagaimana memperoleh istri yang baik. Karena mereka melihat AA dan teh Ninih terlihat sangat harmonis. Emang iya lageee... Kulihat mereka sangat harmonis dan penuh kasih sayang, dan yang terlihat lagi adalah kekompakan mereka sebagai suami istri ideal.

Dalam pada itu juga menjelaskan bahwa Allah adalah sesuai dengan prasangka hambanya. Oleh karena itu, berprasangkalah yang baik. Dengan adanya bencana yang terjadi di Jogja, juga kita harus berprasangka yang baik pada Allah, agar dengan bencana ini kita mendapatkan hal yang menjadikan kita lebih baik dan lebih baik lagi. Membuat kita jadi ingat mati, sehingga kita melakukan hal-hal yang baik, menjauhkan diri dari perbuatan tercela dan dosa. Aku bertekad untuk sebaik mungkin menjalankan ilmu ini.

Untuk membuat orang lain berubah, langkah utama yang harus dilakukan yaitu, menyuruh diri kita sendiri terlebih dahulu untuk berubah. Orang menjalankan sesuatu sesuai dengan pemahaman ilmunya. Hmm untuk hal ini aku ada pengalaman. Ada seorang yang sangat menyuruhku berubah, tetapi dia nya sendiri tidak berubah. Astaghfirullah. Dan dia merasa dirinya suci tidak pernah berbuat salah. But it's Ok. Aku merasa sakit hati di buatnya. :(

Ingatlah bahwa kita akan mati, dunia hanya titipan. Bisa dilihat ilmunya tukang parkir yang tidak protes ketika mobil yang dititipkan kepadanya diambil oleh yang punya kembali.

Segerakanlah Sholat ketika Adzan sudah berkumandang. Karena kita tidak tau apakah kita masih hidup atau tidak setelah Adzan berlalu.

Yup, that's my diary ...

've nice day....

Jogjaku Menangis (27 Mei 2006)

Hi Diary....

Hari sabtu, 27 Mei 2006. Sehari setelah aku genap berusia 26 tahun merupakan hari yang cukup tragis bagiku, JOGJAKU MENANGIS :( . Kabar pertama yang kudengar yaitu dari suamiku yang sedang di kantor lamanya. Ketika di telpon menanyakan jam berapa akan pulang, aku di kasih tau agar membaca detik.com, untuk membaca berita bahwa Jogja terkena gempa yang cukup besar (5.9 SR). Aku langsung merinding mendengarnya. Akhirnya aku buru-buru tutup telpon dan langsung membuka detik.com. Tebaca bahwa yang terparah adalah daerah Bantul. Langsung aku teringat akan daerah-daerah dimana bersejarah bagiku selama aku di Jogja. I Love Jogja. Tempat dimana aku suka berlatih beladiri, padepokan, tempat KKN (selama 2 bulan), tempat aku main, dan yang jelas tempat aku sering mencurahkan perasaan ketika aku senang, sedih dan lainnya (yaitu pantai). Dulu aku sering sekali ke pantai di pesisir kidul itu, sangat sering sekali. Sampai kadang hujanpun gak masalah bagiku untuk kesana. Begitu juga untuk latihan beladiri. Tempat di daerah kidul itu sangat berharga untuk storyku. Setelah itu aku langsung menghubungi orang-orang yang ada di Jogja yang masih terdaftar dalam contact list ku. Ada yang rumahnya hancur sehingga harus mengungsi di lapangan, sampai saat ini mereka masih mengungsi. Alhamdulillah tidak termasuk dalam korban jiwa yang meninggal, mereka selamat hanya rumah saja yang mungkin belum bisa di tempati lagi. Untuk saudara perguruan juga alhamdulillah semua selamat (kabar terupdate sampai hari ini). Begitu juga tempat tinggalku selama KKN, yaitu tempatnya Pak Dukuh di dusun Jaten, Sindangsari Bantul, hancur. Tetapi tidak ada korban jiwa, alhamdulillah. Yang aku heran, sampai saat ini mereka belum mendapatkan bantuan apapun, mereka masih berteduh di rumah-rumahan yang terbuat dari ranting-ranting bambu dan beratapkan daun pisang, sangat menyedihkan :( Padahal ini sudah hari ke-3 setelah gempa. Aku mendapat informasi ini dari salah satu penduduk di dusun Jaten yang bisa ku hubungi. Mereka sangat mengharapkan adanya bantuan segera datang. Plese help, oh my government, come on...
STIE Kerjasama yang hancur merupakan satu tempat dimana aku pernah mendapatkan juara pertama pertandingan silat serta mendapatkan predikat pesilat terbaik putri. Sekarang sudah hancur [-( .
Sepotong do'a: "Ya Allah, lindungilah Kami dari cobaan ini, kuatkanlah kami dalam menjalani cobaan ini. Apakah ini akibat dari dosa-dosa manusia yang ada di bumi Indonesia ini? Berikanlah yang terbaik untuk dunia akhirat kami ya Allah. Semoga dengan cobaan-cobaan yang Kau berikan, membuat kami sadar dan mau merubah diri ke arah yang lebih baik. Amien. Bukakanlah mata hati kami dalam melihat semua fenomena yang ada saat ini. Bukakanlah hati kami untuk dapat membedakan mana yang baik dan mana yang menjadikan mudharat bagi kami. Berikan yang terbaik bagi bangsa ini. ... "

Sampai saat ini kami masih saling berkomunikasi bersama dengan teman-teman mengenai bencana ini untuk membantu mereka. Semoga ada jalan yang baik. Amien ..bye...