Thursday, June 01, 2006

Jogjaku Menangis (27 Mei 2006)

Hi Diary....

Hari sabtu, 27 Mei 2006. Sehari setelah aku genap berusia 26 tahun merupakan hari yang cukup tragis bagiku, JOGJAKU MENANGIS :( . Kabar pertama yang kudengar yaitu dari suamiku yang sedang di kantor lamanya. Ketika di telpon menanyakan jam berapa akan pulang, aku di kasih tau agar membaca detik.com, untuk membaca berita bahwa Jogja terkena gempa yang cukup besar (5.9 SR). Aku langsung merinding mendengarnya. Akhirnya aku buru-buru tutup telpon dan langsung membuka detik.com. Tebaca bahwa yang terparah adalah daerah Bantul. Langsung aku teringat akan daerah-daerah dimana bersejarah bagiku selama aku di Jogja. I Love Jogja. Tempat dimana aku suka berlatih beladiri, padepokan, tempat KKN (selama 2 bulan), tempat aku main, dan yang jelas tempat aku sering mencurahkan perasaan ketika aku senang, sedih dan lainnya (yaitu pantai). Dulu aku sering sekali ke pantai di pesisir kidul itu, sangat sering sekali. Sampai kadang hujanpun gak masalah bagiku untuk kesana. Begitu juga untuk latihan beladiri. Tempat di daerah kidul itu sangat berharga untuk storyku. Setelah itu aku langsung menghubungi orang-orang yang ada di Jogja yang masih terdaftar dalam contact list ku. Ada yang rumahnya hancur sehingga harus mengungsi di lapangan, sampai saat ini mereka masih mengungsi. Alhamdulillah tidak termasuk dalam korban jiwa yang meninggal, mereka selamat hanya rumah saja yang mungkin belum bisa di tempati lagi. Untuk saudara perguruan juga alhamdulillah semua selamat (kabar terupdate sampai hari ini). Begitu juga tempat tinggalku selama KKN, yaitu tempatnya Pak Dukuh di dusun Jaten, Sindangsari Bantul, hancur. Tetapi tidak ada korban jiwa, alhamdulillah. Yang aku heran, sampai saat ini mereka belum mendapatkan bantuan apapun, mereka masih berteduh di rumah-rumahan yang terbuat dari ranting-ranting bambu dan beratapkan daun pisang, sangat menyedihkan :( Padahal ini sudah hari ke-3 setelah gempa. Aku mendapat informasi ini dari salah satu penduduk di dusun Jaten yang bisa ku hubungi. Mereka sangat mengharapkan adanya bantuan segera datang. Plese help, oh my government, come on...
STIE Kerjasama yang hancur merupakan satu tempat dimana aku pernah mendapatkan juara pertama pertandingan silat serta mendapatkan predikat pesilat terbaik putri. Sekarang sudah hancur [-( .
Sepotong do'a: "Ya Allah, lindungilah Kami dari cobaan ini, kuatkanlah kami dalam menjalani cobaan ini. Apakah ini akibat dari dosa-dosa manusia yang ada di bumi Indonesia ini? Berikanlah yang terbaik untuk dunia akhirat kami ya Allah. Semoga dengan cobaan-cobaan yang Kau berikan, membuat kami sadar dan mau merubah diri ke arah yang lebih baik. Amien. Bukakanlah mata hati kami dalam melihat semua fenomena yang ada saat ini. Bukakanlah hati kami untuk dapat membedakan mana yang baik dan mana yang menjadikan mudharat bagi kami. Berikan yang terbaik bagi bangsa ini. ... "

Sampai saat ini kami masih saling berkomunikasi bersama dengan teman-teman mengenai bencana ini untuk membantu mereka. Semoga ada jalan yang baik. Amien ..bye...

No comments: